Rabu, 27 Januari 2016

Mantanku Malapetakaku

"Jika kau mendengarkanku, kau takkan seperti ini!" Bentak Surti.
"Ampuni aku ibu. Aku khilaf." Aku bersujud di kaki ibu.
"Aku tak sudi!" Dihentakkannya surga bagi anak itu.
Brak!
Bukan maksudku menghianati istriku, Ani. Tapi ini adalah dosa yang takkan terhapus selamanya, meski Tuhan mengampuniku. Aku telah menghianati istriku, aku membuka aibnya kepada pacarku.
"Tuhan...!" Aku bersujud di balik pintu kamar, "Ampuni aku, Tuh..." napasku tersendat-sendat, air mataku pecah.
Hari demi hari hanya menyesali pebuatan yang kulakukan. Tak seorangpun peduli padaku lagi. Ibu, istri, anak, dan pacar. Batinku trsiksa.
***